STIE NU Trate Gresik – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIE NU) Trate Gresik turut menghadiri acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik. Kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pengawasan & Launching Forum Warga Pengawasan Partisipatif Berbasis Komunitas Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Kabupaten Gresik” ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak 2024.
Acara yang digelar pada Selasa, 8/10/2024, berlangsung di Hotel Santika, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 788, Kebomas, Gresik. Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi, organisasi masyarakat, dan komunitas-komunitas lokal, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak pengawasan partisipatif di lingkungan masing-masing.
Bawaslu Gresik menekankan pentingnya pengawasan pemilu yang melibatkan masyarakat, bukan hanya untuk menjaga integritas pemilihan, tetapi juga untuk mencegah praktik kecurangan dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan adil dan transparan. Dalam kesempatan tersebut, Forum Warga Pengawasan Partisipatif yang baru diluncurkan menjadi salah satu inovasi yang diharapkan dapat memperkuat pengawasan berbasis komunitas.
Wakil Ketua I STIE NU Trate Gresik, Ibu Nur Mufarokhah, S.Psi., M.M. yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa pihak kampus siap mendukung penuh upaya pengawasan partisipatif. Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa dan civitas akademika STIE NU Trate Gresik akan berperan aktif dalam mensosialisasikan pentingnya pengawasan pemilu kepada masyarakat luas.
“Sebagai institusi pendidikan, kami memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam menjaga proses demokrasi yang sehat. Kami akan terus mendorong para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dan partisipasi aktif dalam mengawal pemilu yang jujur dan adil,” ujar Wakil Ketua I STIE NU Trate Gresik.
Dengan adanya forum pengawasan partisipatif ini, Bawaslu berharap masyarakat Gresik dapat semakin berperan aktif dalam proses pengawasan pemilu, serta dapat melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di lapangan secara lebih mudah dan cepat melalui platform yang disediakan.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, di mana berbagai isu terkait pemilu dibahas secara mendalam, mulai dari pelanggaran kampanye, money politics, hingga strategi pengawasan yang lebih efektif. (Ilari)